Jelajahi Sejarah Kota Belgrad: Dari Kerajaan hingga Perang

88bksut – Belgrad, ibu kota Serbia, bukan sekadar kota biasa. Kota ini punya sejarah panjang yang bikin takjub! Selama ribuan tahun, Kota Belgrad jadi pusat dari berbagai peradaban besar. Mulai dari Romawi, Bizantium, Ottoman, hingga Perang Dunia, semuanya meninggalkan jejak di kota ini.

Kenapa Kota Belgrad selalu jadi rebutan? Salah satu alasannya karena lokasinya yang strategis. Kota ini terletak di pertemuan dua sungai besar, Sungai Sava dan Danube. Posisi ini menjadikan Kota Belgrad sebagai gerbang antara Eropa Barat dan Timur.

Kalau kamu jalan-jalan ke Belgrad hari ini, kamu bakal melihat perpaduan budaya yang unik. Ada bangunan bergaya Eropa klasik, ada juga pengaruh arsitektur Ottoman, dan tentu saja, jejak-jejak masa sosialisme di Yugoslavia. Kota ini adalah saksi sejarah dari berbagai perang besar dan kebangkitan Serbia.

Nah, sekarang kita akan menjelajahi bagaimana kota ini berkembang dari zaman ke zaman. Yuk, kita mulai dari awal!

Zaman Romawi: Awal Mula Kota Belgrad

Sebelum dikenal sebagai Kota Belgrad, kota ini bernama Singidunum. Nama ini berasal dari suku Celtic yang pertama kali mendiami wilayah ini sebelum akhirnya Kekaisaran Romawi mengambil alih di abad pertama Masehi.

Saat Romawi menguasai Singidunum, mereka membangun kota ini sebagai benteng pertahanan. Kota ini jadi rumah bagi legiun Romawi yang bertugas menjaga perbatasan kekaisaran. Jalan-jalan berbatu, bangunan bergaya Romawi, bahkan pemandian air panas dibangun di sini.

Singidunum berkembang pesat sebagai kota perdagangan dan militer. Banyak pedagang dari berbagai penjuru Eropa dan Asia datang ke sini untuk berbisnis. Namun, seperti biasa, kekuasaan nggak pernah bertahan selamanya. Kekaisaran Romawi mulai melemah, dan ini jadi kesempatan bagi suku-suku lain untuk menyerang.

Pada abad ke-5, Singidunum jatuh ke tangan suku Hun yang dipimpin oleh Attila. Setelah itu, kota ini berpindah tangan berkali-kali, dari Ostrogoth, Avar, sampai akhirnya ke Kekaisaran Bizantium.

Dari Bizantium ke Kerajaan Serbia

Di bawah Kekaisaran Bizantium, Singidunum tetap menjadi tempat penting. Mereka membangun benteng dan gereja, serta memperkuat pertahanan kota ini. Namun, wilayah ini selalu jadi target serangan dari suku-suku barbar yang ingin merebut kekayaan dan lokasinya yang strategis.

Pada abad ke-12, Serbia mulai bangkit sebagai kerajaan yang kuat. Mereka berhasil merebut kota ini dari Bizantium dan mengubahnya jadi bagian dari Kerajaan Serbia.

Di masa ini, nama Kota Belgrad mulai digunakan secara resmi. Kata “Belgrad” berarti “Kota Putih,” merujuk pada dinding bentengnya yang berwarna putih. Raja-raja Serbia membangun istana, gereja, dan pasar besar. Kota Belgrad jadi pusat politik, ekonomi, dan budaya Serbia.

Tapi sayangnya, kejayaan ini nggak bertahan lama. Ada kekuatan besar yang sedang mengincar Belgrad, yaitu Kekaisaran Ottoman dari Turki.

Belgrad di Bawah Kekuasaan Ottoman

Di abad ke-15, Kekaisaran Ottoman mulai menaklukkan banyak wilayah di Balkan, termasuk Serbia. Tahun 1521, Sultan Suleiman yang Agung berhasil merebut Belgrad setelah pertempuran besar.

Di bawah Ottoman, Belgrad berubah drastis. Banyak masjid, madrasah, dan pasar besar dibangun. Penduduknya juga mulai berubah, dengan banyak orang Serbia yang berpindah ke luar kota, sementara komunitas Muslim berkembang pesat.

Selama 400 tahun, Belgrad menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman. Kota ini menjadi pusat administratif yang penting, tapi rakyat Serbia nggak tinggal diam. Mereka terus melakukan perlawanan dan akhirnya, di abad ke-19, Serbia berhasil mendapatkan kemerdekaannya.

Habsburg Datang, Terus Hilang

Nggak cuma Ottoman yang tertarik dengan Belgrad, Kekaisaran Habsburg dari Austria juga pengen menguasai kota ini. Beberapa kali mereka berhasil merebut Belgrad dari Ottoman, tapi nggak lama kemudian, Ottoman datang lagi dan mengambil alih.

Di bawah Habsburg, Belgrad sempat berubah jadi kota bergaya Eropa dengan banyak bangunan modern dan gereja Katolik. Tapi, perubahan ini nggak bertahan lama karena perang antara Habsburg dan Ottoman terus terjadi.

 

Akhirnya, Serbia mendapatkan kembali kendali atas Kota Belgrad dan kota ini kembali jadi pusat pemerintahan mereka.

Perang Dunia I: Awal Kemerdekaan Serbia

Masuk ke abad ke-20, Serbia sudah merdeka dan Belgrad jadi ibu kota resmi. Tapi masalah baru muncul: Perang Dunia I.

Tahun 1914, seorang nasionalis Serbia membunuh Archduke Franz Ferdinand dari Austria-Hungaria. Ini jadi alasan bagi Austria untuk menyerang Serbia. Belgrad jadi target utama dan mengalami kerusakan parah akibat perang.

Setelah perang berakhir, Serbia bergabung dengan beberapa negara lain dan membentuk Kerajaan Yugoslavia. Kota Belgrad tetap jadi ibu kota, tapi kali ini bukan cuma untuk Serbia, melainkan untuk seluruh Yugoslavia.

Perang Dunia II: Dihancurkan oleh Nazi

Tahun 1941, Perang Dunia II pecah dan Jerman Nazi menyerang Yugoslavia. Belgrad dihantam serangan udara besar-besaran oleh pasukan Nazi dan mengalami kehancuran total.

Jerman menduduki kota ini selama beberapa tahun, tapi rakyat Belgrad nggak tinggal diam. Mereka membentuk kelompok perlawanan yang dipimpin oleh Josip Broz Tito dan pasukan Partisan.

Dengan semangat juang yang tinggi, mereka akhirnya berhasil merebut kembali kota ini di tahun 1944.

Yugoslavia Sosialis: Kota Belgrad Jadi Pusat Kekuasaan

Setelah Perang Dunia II, Yugoslavia berubah jadi negara sosialis dengan Josip Broz Tito sebagai pemimpinnya. Belgrad tetap jadi ibu kota dan mulai berkembang pesat.

Di masa ini, Yugoslavia memilih jalur politik yang unik. Mereka nggak memihak ke Amerika (blok Barat) atau Uni Soviet (blok Timur). Mereka memilih untuk tetap netral.

Kota Belgrad jadi salah satu kota penting di dunia, sering jadi tempat konferensi internasional. Banyak bangunan modern didirikan, kehidupan masyarakat mulai membaik, dan industri berkembang pesat.

Tapi setelah Tito meninggal di tahun 1980, Yugoslavia mulai mengalami krisis.

Akhir Yugoslavia dan Serbia Modern

Tahun 1990-an, Yugoslavia pecah dan terjadi perang saudara di beberapa wilayahnya. Serbia tetap bertahan, tapi konflik politik dan embargo ekonomi bikin Kota Belgrad sempat mengalami masa sulit.

Namun, sejak tahun 2000-an, Belgrad mulai bangkit lagi. Kota ini kini menjadi pusat ekonomi dan budaya Serbia. Banyak bangunan tua yang direnovasi, tempat wisata makin ramai, dan kehidupan malamnya jadi salah satu yang paling keren di Eropa.

Kesimpulan: Belgrad yang Nggak Pernah Padam

Belgrad adalah kota yang luar biasa. Selama ribuan tahun, dia selalu jadi pusat konflik, tetapi juga selalu berhasil bangkit. Dari zaman Romawi, Ottoman, hingga Perang Dunia, kota ini tetap berdiri tegak.

Kalau kamu suka sejarah dan ingin melihat kota yang penuh cerita, Belgrad adalah tempat yang wajib masuk dalam daftar perjalananmu!

You may also like...